ANALISIS JENIS LONGSORAN PADA DAERAH WISATA BERLERENG TAJAM, BANTEN


Dyah Nurwidyaningrum, Tri Wulan Sari, Handi Sudardja, Suzan binti Impak

Abstract


Masalah utama pada objek wisata Gunung Luhur, Banten adalah kerusakan lingkungan karena bencana alam. Salah satu dari banyaknya jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah tanah longsor. Tanah longsor dapat terjadi jika gaya geser yang terjadi dalam tanah, melampui gaya tahan geser tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jenis longsor daerah daerah wisata Gunung Luhur. Analisis jenis longsor didasarkan pada jenis longsor yang terdapat pada Permen PU Nomor 22 tahun 2007. Di dalam Permen PU tersebut dijelaskan macam – macam longsoran berdasarkan bentuk dari bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir. Daerah penelitian merupakan zona berpotensi longsor tipe A yaitu pada daerah lereng gunung. Tingkat kerawanan longsor berpotensi tinggi karena memiliki kemiringan terjal, dengan kemiringan 52o dan tinggi lereng longsor secara keseluruhan 27,59 meter. Bidang gelincir yang ada di daerah penelitian wisata Gunung Luhur memiliki bentuk cekung atau melengkung ke atas, sehingga jenis tanah longsor yang terjadi pada daerah penelitian adalah longsoran rotasional.
Kata kunci: Daerah Wisata; Tanah Longsor; Lereng.

Full Text:

PDF

References


A. Susanti, “Peran Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Wisata Alam Negeri di Atas Awan di Desa Citorek Kidul Lebak Banten Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan,” vol. 1, no. 2, pp. 1–13, 2021.

G. Y. Ramadhani and H. Lukito, “Analisis Tipe dan Karakteristik Pada Lereng Longsor di Dusun Pencil, Desa Kalijering, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah,” Pros. Semin. Nas. Tek. Lingkung. Kebumian Ke-III, 2021.

D. E. dan S. daya Mineral, “Pengenalan Gerakan Tanah,” in Esdm, 2005.

B. Surendro, “Bahaya Longsor dan Cara Penanggulangannya.” p. 117, 2004.

T. N. Anom, T. Rahmadanti, D. Pratiwi, B. A. S. Yudha, and W. A. D. Kristanto, “Analisis Potensi Jenis Longsor Berdasarkan Karakteristik Geomekanika Batuan di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,” J. Ilm. Lingkung. Kebumian, vol. 3, no. 1, p. 1, 2021, doi: 10.31315/jilk.v3i1.3511.

F. Aprilia, I. G. B. Indrawan, Y. Adriansyah, and D. Maryadi, “Analisis Tipe Longsor Dan Kestabilan Lereng Berdasarkan Orientasi Struktur Geologi Di Dinding Utara Tambang Batu Hijau, Sumbawa Barat,” Semin. Nas. Kebumian Ke-7 dan Simp. Pendidik. Geol. Nasional. Jur. Tek. Geol. Fak. Tek. Univ. Gadjah Mada, Yogyakarta, pp. 30–31, 2014.

J. Annisa, S. Sutikno, and Rinaldi, “Analisis Daerah Rawan Longsor berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat),” Syria Stud., vol. 7, no. 1, pp. 37–72, 2015, [Online]. Available: https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/link/548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~reynal/Civil wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://www.jstor.org/stable/41857625.

S. R. Pasha et al., “Analisis Potensi Longsor menggunakan Metode Kinematik Pada Tambang Terbuka Limestone Narogong Pt Holcim Indonesia Tbk Kecamatan Cileungsi,” Progr. Stud. Tek. Geol. FT.UNPAK, 2018.

D. D. Nugroho and H. Nugroho, “Analisis Kerentanan Tanah Longsor Menggunakan Metode Frequency Ratio di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat,” Geoid J. Geod. Geomatics, vol. 16, no. 1, p. 8, 2020, doi: 10.12962/j24423998.v16i1.7680.

PUPR, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 22/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor, no. 22. 2007, pp. 1–148.

S. Bachri, “Analisis Daerah Rawan Longsor untuk Penataan Penggunaan Lahan,” Pendidik. Geogr., vol. 16, no. 1, pp. 33–40, 2011.

D. Nurwidyaningrum, T. W. Sari, and Sujito, “Islamic Boarding School Building Design with a Covid-19,” J. Islam. Archit., vol. 7, no. June, pp. 104–110, 2022, [Online]. Available: http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/JIA%0AISLAMIC .


Refbacks

  • There are currently no refbacks.