PERBANDINGAN KELAYAKAN SIMPANG KODIM, DEPOK PADA KONDISI PSBB DAN NORMAL


Muhammad Iqbal Febriansyah, Muhammad Ikhsan, Nuzul Barkah Prihutomo

Abstract


Simpang Kodim adalah salah satu persimpangan yang terletak di Jalan Raya Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat. Persimpangan ini menghubungkan Kota Depok, Cinere, Sawangan, dan Bojong Gede. Oleh karena itu kemacetan sering terjadi di persimpangan ini. Kemacetan menyebabkan banyak pengguna jalan yang resah. Kemacetan di persimpangan Kodim disebabkan oleh meningkatnya volume kendaraan dan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Hal ini diperparah dengan tidak adanya lampu lalu lintas untuk mengurai volume kendaraan selama jam sibuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa total kendaraan dan tingkat kejenuhan di Simpang Kodim, Sawangan, Depok. Metode pengumpulan data dilakukan selama 2 hari pada hari Selasa dan hari Minggu dengan survei volume lalu lintas kendaraan. Survei lalu lintas bertujuan untuk mendapatkan data volume kendaraan tertinggi. Selain itu, data dianalisis menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014). Berdasarkan hasil analisis, volume kendaraan tertinggi ditemukan pada hari Selasa sore dengan total 7.130 kendaraan/jam dan derajat kejenuhan sebesar 1,323. Berdasarkan hasil volume kendaraan tertinggi dan tingkat saturasi nilai, tingkat kemacetan lalu lintas di persimpangan Kodim cukup tinggi. Solusi terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan menambah lajur pada jalan mayor dan memperlebar setiap lajur. Dengan penelitian ini, penulis berharap pemerintah daerah harus memperluas jalan dan membangun beberapa fasilitas lalu lintas seperti lampu lalu lintas dan rambu-rambu untuk mengurai kemacetan di persimpangan.
Kata kunci: Simpang, Kemacetan, Derajat Kejenuhan, Volume Kendaraan

Full Text:

PDF

References


C. Jotin Khisty & B. Kent Lall. 2005. Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi. Jilid I Jakarta: Penerbit Erlangga.

Abubakar, dkk. (1995). Sistim Transportasi Kota. Jakarta: Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

Apriliyanto, R. (2018). Skripsi Analisis Kemacetan dan Perkiraan Tingkat Pelayanan Jalan Pada Masa Mendatang (Studi Kasus Jalan Raya Sawangan Depok). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Arikunto, S. (2006). Pengaruh Lingkungan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Direktorat Jenderal Bina Marga. (2014). Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI). Jakarta.

DLLAJR 1. Studi Transportation Engineering I. 1987.Febrianda, Y., Noor, M., Muchlisin. (2013). Pemodelan Lalu Lintas Menggunakan PKJI 2014 dan Software VISSIM 9 Pada Simpang APILL Madukismo, Ring Road Selatan, Yogyakarta. Jurnal Sipil, 2-11. Diakses dari http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11313/n.Naskah%20Publikasi.pdf?sequence=13&isAllowed=y

Hariyanto, B. (2004). Sistem Manajemen Basis Data. Bandung: Informatika.

Morlok, E.K. (1988). Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi. Erlangga. Jakarta.

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun. (2006). Jalan.

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.