KARAKTERISTIK BETON DENGAN CAMPURAN FLY ASH dan GGBFS (GROUND GRANULATED BLAST FURNACE SLAG)


Adhitya Hutono Priambodo, Anni Susilowati

Abstract


Dalam perkembangan konstruksi, material yang paling sering digunakan adalah beton. Beton sangan digemari dikarenakan material dasar yang mudah di dapat dari sumber daya alam serta penggunaannya mudah. Semakin meluasnya penggunaan beton serta meningkatnya pembangunan menunjukan semakin banyak kebutuhan beton, sehingga diperlukan suatu inovasi terhadap beton tersebut dalam alternatif penggunaan material dasarnya. Inovasi tersebut ialah penggunaan limbah fly ash dan GGBFS sebagai bahan subtitusi semen. Benda uji yang akan dibuat yaitu dengan faktor air semen sebesar 0,5. Benda uji dibuat dengan menambahkan Fly ash dan GGBFS pada campuran beton dengan variasi (100%:0%:0%), (70%:30%:0%), (70%:25%:5%), (70%:20%:10%), dan (70%:15%:15%) dari berat semen. Pengujian beton segar meliputi slump, waktu ikat awal, dan berat isi beton segar, dan sedangkan untuk pengujian beton keras meliputi kuat tekan, modulus elastisitas. Penggunaan variasi fly ash dan ggbfs pada beton segar menurunkan hasil slump jika dibandingkan beton yang tidak menggunakan fly ash dan ggbfs seperti penurunan sekitar 68,9% pada variasi 0% ke 30%, dan kembali menaikan hasil pada variasi 25% sebesar 7,92% Pada waktu ikat beton dengan variasi 30% memiliki waktu ikat paling cepat sebesar 282 menit saat beton sudah sampai 500Psi. Penggunaan fly ash dan ggbfs pada berat isi beton memiliki nilai yang sama paada variasi 0% dan 30% serta 25% dan 15%. Uji kuat tekan beton dengan penggunaan fly ash dan ggbfs sebagai pengganti sebagian semen pada variasi 0% di umur 28 hari memiliki nilai yang paling besar. Penggunaan variasi fly ash dan ggbfs pada Modulus Elastisitas memiliki nilai yang paling besar variasi 20% yaitu sebesar 17799,632 Mpa.
Kata kunci : GGBFS, Fly Ash , Beton, Kuat Tekan, Modulus Elastisitas.

Full Text:

PDF

References


Badan Standar Indonesia. (2014). Spesifikasi Abu Terbang Batubara dan Pozoloan Alam Mentah atau Yang Telah Dikalsinasi Untuk Digunakan Dalam Beton. In SNI 03-4431-2014 (pp 1-16). Jakarta: BSN.

http://www.slg.jp/e/slag/character.html diakses pada tanggal (26 Maret).

Umboh, Alfian Hemdri.dkk (2014) Pengaruh Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) Dari PLTU II Sulawesi Utara Sebagai Substitusi Parsial Semen Terhadap Kuat Tekan Beton. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Purnama, Dicky Dian.dkk. (2017) Pemanfaatan Steel Slag Sebagai Substitusi Semen Pada Campuran Beton Normal. Cilegon: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Badan Standar Indonesia. (2000). Tata Cara Pembuatan Beton Normal. In SNI 03-2834-2000 (pp 1-34). Jakarta: BSN.

Badan Standar Indonesia. (2008). Tata Cara Uji Slump Beton. In SNI 1974-2008 (pp 1-11). Jakarta: BSN.

Badan Standar Indonesia. (2008). Tata Cara Uji Berat Isi, Volume Produksi Campuran dan Kadar Udara Beton. In SNI 1973-2008 (pp 1-13). Jakarta: BSN.

Achmad, Djedjen. 2008. Buku Ajar Teknologi Bahan Untuk Mahasiswa D IV Jalan Tol. Depok: Politeknik Negeri Jakarta.

Badan Standar Indonesia. (2011). Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder . In SNI 03-1974-2011 (pp 1-20). Jakarta: BSN.

Badan Standar Indonesia. (2013). Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. In SNI 03-2847-2013 (pp 1-265). Jakarta: BSN.

Badan Standar Indonesia. (2013). Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. In SNI 03-2847-2013 (pp 1-265). Jakarta: BS.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.