Analisis Sistem Pengkondisian Udara Pada Pesawat ATR 72-600


Achmad Kabul Fauzi, Agus Sukandi, J. Victor Tuapetel

Abstract


Kenaikan temparatur pada kabin pesawat sering terjadi saat penerbangan. Beberapa penyebabnya adalah panas yang dilepaskan oleh penumpang maupun kru, radiasi matahari, alat listrik dan elektronik yang digunakan di pesawat, serta adanya pengaruh udara. Oleh sebab itu, diperlukan penghitungan kebutuhan sistem pengkondisi udara agar kenyamanan penumpang dapat terjaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis langkah-langkah menghitung beban pendingin pesawat ATR 72-600. Metode yang digunakan adalah CLTD (Cooling Load Temperature Different). Temperatur kabin pesawat ATR 600 disetting secara otomatis oleh pilot pada komputer dengan suhu 77 F (25 C), menyesuaikan peraturan yang diberikan oleh FAR dimana harus tersedia minimum 0,55 puonds udara segar per menit tiap penumpang (10 kubik per menit udara dengan tekanan pada ketinggian 8000 kaki dan temperatur 75 F (24 C) F). demi kenyamanan penumpang. Dengan suhu tersebut dan perbedaan temperatur luar yang cukup besar ketika on ground yaitu 89,6 F dan in flight 46,4 F didapatkan total beban pendingin pada saat on ground 30824,831W lebih besar dari in flight 28603,161 W. Beban terbesar berasal dari peralatan elektronik sebesar 25620 W. Hal ini disebabkan karena letak peralatan elektronik pada peswat ATR menjadi satu dengan kabin penumpang.

Full Text:

PDF

References


Firdaus, Miftahul. Sistem Pengkondisian Udara Pesawat Terbang. 2017 Kompasiana. Tersedia online:

https://www.kompasiana.com/mmiftahulfirdaus/593b7741894eb124ad583192/sistem-pengondisian-udara-pesawat-terbang?page=all Diakses pada Desember 2019.

Infopenerbangan. Memahami hipoksia di ketinggian. 2017 Tersedia online: https://www.infopenerbangan.com/memahami-hipoksia-di-ketinggian/

Hannovianto. Udara di dalam Kabin Pesawat Terbang Salah Satu Faktor Kenyamanan. 2016. Tersedia online: https://pii.or.id/udara-di-dalam-kabin-pesawat-terbang-salah-satu-faktor-kenyaman 2016 Diakses pada Desember 2019.

Federal Aviation Administration US Departent of Transportation.Advisory Circular 25-20.1996

Tiwari, Anurag dan Jhinge, Dr. Cooling Load Estimation using CLF/CLTD/SCL Method: A Review. 2015

Stoecker, dkk. . Refrigerasi dan Pengkondisian Udara. Jakarta: Erlangga 1996

Wiranto Arismunandar. Buku Penyegaran Udara. Koleksi Buku Perpustakaan Digital ITB. 1981

Arora. CP. Refrigeration and Air Conditioning. 2nd Edition. New Delhi: Tata McGraw – Hill Publishing Company Limited. 200

Bammann, Holger dkk. Aircraft Air Conditioning System And Method of Operating An Aircraft Air Conditioning. 2015. Tersedia online: http://www.freepatentsonline.com/20160083100.pdf. Diakses pada Desember 2019

Santos, A.P.P, dk. A Thermodynamic Study of Air Cycle Machine for Aeronautical Aplication. International Journal of Thermodynamics. ISSN 13019724/e-ISSN 2146-1511. Vol 17 No 3, 2014. pp 117-126

ATR Training Center Module

Ashrae HVAC.fundamentals handbook.2001


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Seminar Nasional Teknik Mesin