EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PLATFORM KOMUNIKASI MICE: STUDI KUALITATIF KEGIATAN PELATIHAN PENGOLAHAN DATA DI KEMENPAREKRAF

Abstract

Efektifitas pengolahan data melalui platform komunikasi MICE.ID sangat ditentukan oleh adanya pemahaman dan manfaat bagi para pengguna platform. Tujuan dari penulisan artikel ini untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan pelatihan pengolahan data platform komunikasi MICE yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di International Convention Exhibition Jakarta. Pada tulisan ini dibahas mengenai proses kegiatan yang dilakukan oleh Subdirektorat Pengembangan dan Komunikasi untuk mengenalkan platform komunikasi MICE yang sudah berjalan sejak bulan April 2020. Jenis penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data yang diperoleh berupa keterangan yang lengkap dan benar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode obeservasi, wawancara dan komunikasi. Peneliti melakukan monitoring dan observasi langsung dengan mendokumentasikan dan mencatat seluruh kegiatan Pelatihan Pengolahan Data berbasis platform MICE.ID berdasarkan pemahaman literatur dari beberapa jurnal terkait. Hasil penelitian menunjukkan dalam proses kegiatan pelatihan pengolahan data platform komunikasi MICE melalui beberapa tahap yaitu: 1) persiapan kegiatan pelatihan pengolahan data platform komunikasi MICE dari menyebar undangan hingga evaluasi platform; 2) pelaksanaan kegiatan pelatihan pengolahan data platform komunikasi MICE; 3) evaluasi serta solusi kegiatan pelatihan pengolahan data platform komunikasi MICE. Dalam penelitian ini, penulis terlibat secara langsung dari masa persiapan, pelaksanaan, dan proses evaluasi program yang diselenggarakan oleh KEMENPAREKRAF di International Convention Exhibition Jakarta. Atas dasar data yang diperoleh, diketahui bahwa pelaksanaannya masih belum efektif terkait dengan: a) tidak adanya tema dan konsep event yang signifikan, b) ketidakhadiran banyak peserta akibat schedule yang terlalu padat, c) fokus pada perbaikan platform ketimbang acara, dan d) kurangnya koordinasi. Hasil dari penelitian ini cukup signifikan sebagai bahan evaluasi bagi manajemen penyelenggara lainnya untuk memperhatikan temuan diatas, agar bisa lebih efektif pelaksanaannya.