Sistem Pendeteksi Keasaman dan Warna Urine sebagai Indikasi Dini Dehidrasi

DOI: https://doi.org/10.32722/ees.v2i2.3570

Nana - Sutarna

Abstract


Dehidrasi merupakan suatu kondisi kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Dampak dehidrasi akan beresiko mengalami obesitas dan penurunan konsentrasi. Dehidrasi juga mempengaruhi fungsi kemampuan kognitif otak dan memori seseorang. Dehidrasi akut harus dihindari mengingat bahaya yang ditimbulkannya bagi kesehatan. Tes paling sederhana untuk dehidrasi adalah dengan melihat warna urin. Namun warna urin juga bisa dipengaruhi oleh asupan makanan tertentu. Pada penelitian ini dirancang suatu sistem perkemihan yang dilengkapi dengan sensor warna dan sensor pH. Sensor pH H-101 dan sensor warna TCS3200 digunakan dalam penelitian ini. Sensor pH ditambahkan untuk menghindari kesalahan deteksi urin akibat kesalahan pembacaan warna urin. Sensor TCS3200 diklasifikasikan dalam level warna RGB (Merah, Biru, Hijau). Urin dideteksi dengan tingkat warna atau keasaman pH sebagai masukan untuk menentukan tingkat dehidrasi. Hasil deteksi urin seseorang ditampilkan di layar LCD. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa semakin asam atau dominan warna R dan G urin seseorang maka semakin tinggi tingkat dehidrasinya. Batas tingkat hidrasi seseorang jika keasaman urin memiliki pH <6.


Keywords


Dehidrasi, pH Sensor, TCS3200, Urinoir, Urine

Full Text:

PDF

References


Merita, Aisah, S. Aulia, “Status gizi dan aktivitas fisik dengan status hidrasi pada remaja di sma negeri 5 kota jambi,” Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, vol. 9, no. 30, pp. 207–215, 2018.

A. Buanasita, Andriyanto, I. Sulistyowti, “Perbedaan tingkat konsumsi energi, lemak, cairan, dan status hidrasi mahasiswa obesitas dan non obesitas,” Indonesian Journal of human Nutrition, vol. 2, no. 1, pp. 11–22, 2015.

D. Y. Fitranti, F. F. Dieny, B. Panunggal, V. sukmasari, and g. nugrahani, “Kecenderungan dehidrasi pada remaja obesitas,” Jurnal Gizi Indonesia, vol. 7, no. 1, pp. 43–48, 2018.

N. A. Sari dan T. S. Nindya, “Hubungan asupan cairan, status gizi dengan status hidrasi pada pekerja di bengkel divisi general,” media gizi indonesia, vol.12, no. 1, pp. 47–53, 2017.

M. Bahrudin, A. B. Nafara, “Hubungan dehidrasi terhadap memori segera/atensi,” Jurnal Saintika Medika ,vol. 15, no. 1, pp. 12–24, 2019.

D. Wahiddin, J. Indra, “Klasifikasi kadar hidrasi tubuh berdasarkan warna urine dengan metode ekstraksi fitur warna dan euclidean distance,” Jurnal Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, vol. 5, no. 1, pp. 16–20, 2020.

Y. Noor, S. Ulvie, H. S. Kusuma, dan R. agusty, “Identifikasi tingkat konsumsi air dan status dehidrasi atlet pencak silat tapak suci putra muhammadiyah semarang,” Jurnal media ilmu keolahragaan indonesia, vol. 7, no. 2, 2017.

F. Adilia, A. Rakhmatsyah, A. G. Putrada, “Implementasi toilet pintar berbasis mikrokontroler implementation of smart toilet based on microcontroller,” E-proceeding of Egineering, 2016, vol. 3, no. 3.

E. Prastika, A. Hadi, “Toilet berdiri otomatis sensor PR (passive infrared) dan sensor temperature,” Seminar Nasional Industri Dan Teknologi (SNIT), 2019, pp. 365–373.

R. Z. Amani, R. Maulana, D. Syauqy, “Sistem pendeteksi dehidrasi berdasarkan warna dan kadar amonia pada urin berbasis sensor TCS3200 dan mq135 dengan metode naive bayes,” Jurnal Pengembangan Teknomologi Informasi Dan Ilmu Komputer, vol. 1, no. 5, pp. 436–444, 2017.

I. Mudzakir, R. Alfita, M. Ulum, “Rancang bangun smart urinoir untuk mendeteksi status dehidrasi berbasis image processing dengan metode jaringan syaraf tiruan perceptron,” JEECOM, 2020, vol. 2, no. 1, pp. 1–7.

D. D. Damayanti, H. G. Ariswati, I D. G. Wisana. H. winarno, “automatic dehydration level detection devices,” IJEEMI, 2020, vol. 2, no. 2, pp. 87–94.

M. I. Febriyansyah, A. Yudhana, A. Ma'arif, “Urinoir analyzer : Alat pintar pendeteksi kelainan pada fungsi ginjal dengan analisis kadar pH dan warna pada urine,” Jurnal Mobile and Forensics, vol. 2, no. 1, pp. 32–40, 2020.

Shafira, F. M. Syahidah, dkk, “Perbedaan pengaruh air alkali dengan air mineral terhadap status hidrasi dan ph urin pada mahasiswa fakultas farmasi universitas padjadjaran,” Farmaka, vol. 17, pp. 15–21, 2019.

A. Pathya, H. Harun, “Asidosis tubular renal distal,” jurnal human care, vol. 5, no. 1, pp. 265–269, 2020.

Verdiansyah, “Pemeriksaan fungsi ginjal,” Cermin Dunia Kedokteran, vol. 43, no. 2, pp. 148–154, 2016.

R. I. Ramadhan, C. Rismayanthi, “Hubungan antara status hidrasi serta konsumsi cairan pada atlet bola basket,” Medikora, vol. 15, no, 1, pp. 53–69, 2016.

D. C. Pribadi, Hudiono, Waluyo, “Rancang bangun sistem monitoring tingkat dehidrasi berdasarkan warna urin menggunakan metode fuzzy logic,” Jurnal Jartel, Vo./ 7, no. 2, pp. 50–55, 2018.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Nana - Sutarna

ELECTRICES: Jurnal Otomasi Kelistrikan dan Energi Terbarukan

ISSN : 2686-5068 (Online)

Published by Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta

Jl. Prof. Dr. G.A Siwabessy, Kampus UI Depok

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.